Report Abuse

Blog berisi kumpulan produk hukum Indonesia.

Peraturan BKN No 24 Tahun 2017 Tata Cara Pemberian Cuti PNS

Post a Comment
PERATURAN  BADAN  KEPEGAWAIAN  NEGARA REPUBLIK  INDONESIA NOMOR  24 TAHUN 2017
TENTANG

TATA CARA PEMBERIAN  CUTI PEGAWAI  NEGERI  SIPIL
DENGAN  RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA SADAN  KEPEGAWAIAN  NEGARA REPUBLIK  INDONESIA,

 
Menimbang;
bahwa untuk  melaksanakan ketentuan  Pasal  341  Peraturan Pemerintah   Nomor    11   Tahun   2017   tentang   Manajemen Pegawai Negeri  Sipil,  perlu menetapkan Peraturan Badan Kepegawaian    Negara   tentang   Tata   Cara   Pemberian   Cuti Pegawai  Negeri Sipil;


Mengingat;
  1. Undang-Undang  Nomor  5 Tahun 2014  tentang Aparatur Sipil  Negara 
  2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen  Pegawai  Negeri  Sipil 
  3. Peraturan Presiden  Nomor 58  Tahun 2013 tentang Sadan Kepegawaian      Negara     
  4. Peraturan  Kepala  Sadan Kepegawaian  Negara  Nomor   19 Tahun  2014   tentang  Organisasi  dan  Tata  Kerja   Badan Kepegawaian  Negara  
Peraturan BKN No 24 Tahun 2017 Tata Cara Pemberian Cuti PNS

Pasal  1

Tata  Cara  Pemberian  Cuti   Pegawai   Negeri   Sipil   tercantum dalam  Lampiran  yang merupakan  bagian  tidak  terpisahkan dari  Peraturan  Badan ini.

Pasal 2

Pada saat  Peraturan Badan  ini mulai  berlaku,   Surat Edaran Kepala    Badan   Administrasi    Kepegawaian    Negara    Nomor 01/SE/ 1977  tentang Permintaan dan Pemberian Cuti  Pegawai Negeri  Sipil,  dicabut dan dinyatakan tidak  berlaku.

Pasal 3

Peraturan   Badan  ini    mulai   berlaku   pada  tanggal diundangkan.

Agar  setiap  orang  mengetahuinya,  memerintahkan pengundangan Peraturan Sadan ini dengan penempatannya dalam Serita Negara Republik  Indonesia.


                                        Ditetapkan di Jakarta

                                        pada tanggal 21  Desember 2017

                                        KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN  NEGARA,
                                        ttd.
                                        BIMA HARIA WIBISANA

TATA CARA PEMBERIAN  CUTI  PEGAWAI  NEGERI  SIPIL
I.       PENDAHULUAN


A.      UMUM

1.       Bahwa sesuai  ketentuan Pasal  310  Peraturan Pemerintah  Nomor  11   Tahun   2017   tentang   Manajemen    Pegawai   Negeri   Sipil, dinyatakan  bahwa  cuti  Pegawai  Negeri   Sipil   terdiri   atas  cuti tahunan,   cuti  besar,   cuti  sakit,  cuti  melahirkan,  cuti  karena alasan   penting,   cuti  bersama,   dan  cuti  di   luar   tanggungan negara.
2.      Bahwa untuk  menjamin  keseragaman  dan  tertib  administrasi dalam  pemberian  cuti  Pegawai  Negeri  Sipil  dan  untuk melaksanakan   ketentuan   Pasal    341    Peraturan   Pemerintah Nomor  11 Tahun  2017 ten tang Manajemen  Pegawai  Negeri Sipil, tata   cara   pemberian  cuti   bagi   Pegawai    Negeri   Sipil    perlu ditetapkan dengan Peraturan Badan Kepegawaian  Negara.


B.      TUJUAN

Peraturan   Sadan   ini    digunakan   sebagai   pedoman   bagi   Pejabat Pembina Kepegawaian dan Pegawai  Negeri  Sipil  yang berkepentingan dalam pelaksanaan  cuti Pegawai  Negeri  Sipil.


C.      PENGERTIAN
  1. Cuti   adalah  keadaan  tidak  masuk  kerja  yang  diizinkan dalam jangka waktu tertentu.
  2. Pegawai   Negeri   Sipil   yang    selanjutnya  disingkat  PNS   adalah warga   negara    Indonesia    yang   memenuhi    syarat   tertentu, diangkat    sebagai     Pegawai     Aparatur     Sipil  Negara     yang selanjutnya  disingkat  pegawai  ASN   secara  tetap  oleh   pejabat pembina kepegawaian untuk  menduduki jabatan pemerintahan.
  3. Pejabat  Pembina  Kepegawaian  yang  selanjutnya  disingkat  PPK adalah pejabat yang mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan,  pemindahan,  dan  pemberhentian  Pegawai  ASN dan  pembinaan manajemen ASN  di  Instansi  Pemerintah  sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  4. Pejabat  Yang   Berwenang  Memberikan   Cuti   adalah   PPK   atau pejabat  yang  mendapat  delegasi sebagian  wewenang dari   PPK untuk memberikan  cuti.
  5. Tim Penguji  Kesehatan  adalah  suatu   tim  yang  dibentuk  oleh Menteri  yang menyelenggarakan urusan  pemerintahan di bidang kesehatan yang  beranggotakan dokter    pemerintah  untuk menguji kesehatan PNS.


D.      RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Peraturan  Sadan  ini terdiri  atas:
1.       Pejabat Yang  Berwenang Memberikan  Cuti  dan Jenis Cuti;
2.      Tata Cara Permintaan dan Pemberian Cuti;  dan
3.       Keten tuan Lain-lain.

II.      PEJABAT YANG BERWENANG  MEMBERIKAN CUTI  DAN JENIS  CUTI

A.      Pejabat Yang  Berwenang Memberikan  Cuti
1. Cuti  diberikan oleh  PPK.
2. PPK sebagaimana  di maksud pada angka 1   terdiri  atas:
    a.  menteri  di  kementerian,  termasuk Jaksa Agung  dan Kepala Kepolisian  Negara Republik Indonesia;
    b. pimpinan lembaga di lembaga pemerintah non  kementerian, termasuk  Kepala  Badan  Intelijen  Negara  dan  pejabat   lain yang di tentukan oleh  Presiden;
    c.  sekretaris  jenderal    di    sekretariat   lembaga    negara   dan lembaga   nonstruktural,    termasuk   Sekretaris  Mahkamah Agung;
    d.  gubernur di provinsi;  dan
    e.  bupati/walikota  di kabupaten/kota.

3.  PPK    dapat    mendelegasikan   sebagian   wewenangnya  kepada pejabat di  lingkungannya untuk  memberikan cuti,  kecuali ditentukan lain  dalam Peraturan Badan ini.
4.  Keputusan        pendelegasian       wewenang      pemberian       cuti sebagaimana dimaksud pada angka 3 dibuat menurut contoh sebagaimana    tercantum    dalam   Anak    Lampiran     l.a   yang merupakan  bagian tidak terpisahkan  dari  Peraturan Badan ini.
5.  Cuti bagi PNS yang ditugaskan pada lembaga yang bukan bagian dari kementerian atau lembaga diberikan oleh  pimpinan lembaga yang bersangkutan  kecuali cuti di luar  tanggungan negara.


B.      Jenis Cuti

Cuti  terdiri  atas:
  1. Cuti  tahunan;
  2. Cuti besar;
  3. Cuti  sakit;
  4. Cuti melahirkan;
  5. Cuti karena alasan  penting;
  6. Cuti  bersama;  dan
  7. Cuti  di luar  tanggungan negara.

III.     TATA CARA PERMINTAAN DAN PEMBERIAN  CUTI

A.      Cuti Tahunan
  1. PNS  dan  Calon PNS  yang telah  bekerja  paling kurang  1     (satu) tahun secara terus menerus berhak atas cuti  tahunan.
  2. Lamanya  hak  atas  cuti  tahunan  sebagaimana dimaksud  pada angka 1   adalah 12  (dua  belas)  hari  kerja.
  3. Permintaan cuti  tahunan  dapat diberikan untuk paling kurang 1 (satu)  hari  kerja.
  4. Untuk   menggunakan   hak   atas   cuti    tahunan   sebagaimana dimaksud    pada    angka    1,      PNS atau Calon PNS yang bersangkutan mengajukan permintaan secara tertulis kepada Pejabat Yang  Berwenang Memberikan  Cuti.
  5. Berdasarkan permintaan secara tertulis sebagaimana dimaksud pada angka 4,  Pejabat Yang Berwenang Memberikan Cuti memberikan cuti tahunan kepada PNS atau Calon PNS yang bersangkutan.
....................
Dokumen lengkap Peraturan BKN No 24 Tahun 2017 Tata Cara Pemberian Cuti PNS bisa diunduh di link di bawah ini



Related Posts

Post a Comment